Usulan Trump "tidak memberikan kontribusi terhadap pencapaian solusi dua negara, yang merupakan satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan antara Palestina dan Israel, dan kawasan itu secara keseluruhan," ungkap Liga Arab.
CARAPANDANG.COM, GAZA, 7 Februari (Xinhua) -- Usulan kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza dan bahwa AS akan mengambil alih kendali area itu berisiko melemahkan solusi dua negara dan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, tutur sejumlah pakar politik Palestina.
Berbicara bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang berkunjung, dalam konferensi pers gabungan pada Selasa (4/2), Trump menyampaikan bahwa AS akan "mengambil alih kendali Jalur Gaza" dan membangunnya kembali, tanpa memberikan detail terkait cara pelaksanaan prosedur pemukiman kembali warga Palestina.
Namun, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berupaya menarik kembali pernyataan Trump pada Rabu (5/2), dengan mengatakan bahwa sang presiden hanya menawarkan untuk "menyingkirkan puing-puing, membersihkan tempat itu dari semua kehancuran yang terjadi di lapangan, membersihkannya dari amunisi yang tidak meledak."
DIANGGAP KONTRAPRODUKTIF