CARAPANDANG - Pemotongan dana bantuan global, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, tengah mengganggu upaya vaksinasi anak-anak di seluruh dunia. Menurut PBB, dampaknya hampir setara dengan gangguan besar yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, dilansir dari Straits Times, Kamis (24/4/2025).
Dalam situasi ini, wabah penyakit menular seperti campak, meningitis, dan demam kuning terus meningkat di berbagai belahan dunia. Vaksinasi darurat dan rutin terdampak signifikan di hampir setengah negara.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari kantor WHO di 108 negara berpenghasilan rendah dan menengah bawah. Pemotongan dana bantuan juga menyebabkan berkurangnya pasokan vaksin dan menghambat pengawasan terhadap penyebaran penyakit.
WHO, Unicef, dan Gavi, the Vaccine Alliance, menyampaikan keprihatinan mereka melalui pernyataan bersama. Direktur Eksekutif Unicef, Catherine Russell, menyatakan kemunduran akibat pemotongan dana berada pada tingkat yang sama seperti saat pandemi.
“Setback yang terjadi hampir setara dengan apa yang kita lihat selama pandemi Covid-19. Kita tidak bisa kehilangan kemajuan dalam memerangi penyakit yang dapat dicegah,” ujarnya.
Ia memperingatkan dunia tidak boleh kehilangan pencapaian dalam memerangi penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin. Pandemi sebelumnya telah menyebabkan kemunduran terbesar dalam vaksinasi anak-anak dalam satu generasi.