SHARE

istimewa

Oleh karena itu, apa yang dilakukan Megawati dengan bergerak ke bawah itu kemudian mengkhawatirkan otoritas politik saat itu. Sehingga dilakukan pembendungan pada kongres PDI di Surabaya pada Desember 1993, dengan dilakukan upaya pencekalan-pencekalan.

"Ketika kekuatan arus bawah itu semakin menguat kongres dibubarkan dan dalam detik terakhir sebelum dibubarkan dalam waktu yang singkat ibu Mega naik ke podium dan mengatakan 'bahwa secara defacto saya adalah ketua umum PDI'," katanya.

Kekuatan itu, kata Hasto, menakutkan sistem yang sangat otoriter tersebut sehingga muncul skenario politik dan puncaknya pada 27 Juli 1996 terjadi pengambilan alihan secara paksa kantor PDI padahal kantor DPP PDI merupakan simbol kedaulatan partai.

"Tentu saja kita tidak akan pernah berhenti memperjuangkan itu kita tidak pernah pernah lelah walaupun kita menghadapi tembok-tembok ketidakadilan hukum yang terus berhadapan dengan kita. Meskipun kita sebagai partai pemenang dua kali tapi ternyata upaya ini tidak mudah," ungkap Hasto.

Hadir sebagai pembicara, antara lain, Wamenkumham Edward Omar Sharif Harie, Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, dan Trimedya Panjaitan.

Halaman :