SHARE

istimewa

Tetapi cakupan peserta yang mau diperiksa gula darah (GDP) hanya 32 persen. Masih perlu ditingkatkan lagi. Mereka yang berkunjung ke FKTP ada 56 persen dan 50 persen lainnya dilaporkan sudah terkendali gula darahnya," katanya.

Ia mengatakan pembiayaan obat luar paket pasien diabetes rawat inap berkisar 3-4 persen dari total biaya pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Obat kronis biaya termahal didominasi oleh obat-obatan diabetes melitus, asma, dan kardiovascular. Top 3 obat kemoterapi berbiaya termahal berturut-turut didominasi untuk kanker, leukemia, kanker kolorektal dan payudara, serta kanker paru," katanya.

Staf Khusus Menteri Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat Prastuti Soewondo mengatakan Kemenkes sedang memperbanyak outlet pelayanan skrining kesehatan untuk mempermudah jangkauan masyarakat.

"Kemenkes sedang memperbanyak outlet skrining, karena 10.400 puskesmas yang ada tidak cukup. BPJS Kesehatan sudah kontrak dengan 22.000 FKTP, termasuk swasta, itu juga tidak cukup," katanya.

Sejumlah fasilitas outlet yang dipersiapkan di level komunitas adalah keterlibatan kader Posyandu Prima di tingkat daerah, institusi tempat kerja, dan sekolah-sekolah. "Sebab, sudah banyak anak muda usia 5-18 tahun hingga usia produktif yang berisiko obesitas dan diabetes," katanya.

Kemenkes juga mengubah pola layanan kesehatan masyarakat, dari semula bersifat pelaporan, menjadi layanan. "Artinya, setiap ada layanan skrining, secara otomatis terekam di manapun layanan diberikan. Hasil skrining akan diikuti sesuai tema di aplikasi PeduliLindungi, sehingga kalau dites ada hasil positif maupun negatif, kader wajib monitor," katanya.

Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, karena menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Prevalensi diabetes terus meningkat karena banyaknya kasus yang tidak terdiagnosis.
 

Halaman :
Tags
SHARE