SHARE

Istimewa

Terciptanya lagu "Widuri"

Pada 1976, Bob akhirnya kembali ke Indonesia. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada 1977, lagu "Widuri" rilis dan menjadi lagu fenomenal yang berhasil terjual sebanyak 650.000 salinan.

Bob pernah menceritakan sejarah terciptanya lagu "Widuri" ini. Saat itu, Bob yang sedang menyiapkan 11 lagu untuk albumnya didatangi seorang remaja bernama Slamet Adriyadie. Dialah pencipta lagu "Widuri".

Slamet kemudian meminta waktu kepada Bob agar mau mendengar lagu ciptaannya. Ketika itu, teman teman Bob melarang dan mengatakan bahwa lagu Slamet pasti jelek. Hinaan itu membuat Bob merasa marah dan justru menjadi ingin mendengar karya Slamet.

Akhirnya dia mendengar lagu yang diciptakan Slamet dan bersama-sama memodifikasinya hingga tercipta lagu "Widuri".

Selain "Widuri", penyanyi berdarah Ambon itu juga menelurkan sejumlah hits, di antaranya lagu berjudul "Tiada Maaf Bagimu" dan "Lidah Tidak Bertulang". Sederet penghargaan juga berhasil diraihnya, termasuk "Legend Award" dari ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2015

Sepanjang perjalanan karirnya, Bob telah menelurkan sejumlah album yakni The Best Song Of Bob Tutupoly Widuri, Album Nostalgia 2, Album Cinta Nostalgia 2, dan Tembang Kenangan Pop Indonesia Vol 6 "Kerinduan".

Dari pembawa acara hingga aktor

Bob Tutupoly adalah artis serba bisa. Selain aktif menekuni karir di dunia tarik suara, suami dari Rosmayasuti Nasution dan ayah dari Sasha Karina Tutupoly itu juga dikenal sebagai pembawa acara televisi dan aktor.

Sebagai pembawa acara, dirinya pernah dipercaya memandu sejumlah program televisi, seperti kuis "Pesona 13", "Silih Berganti", dan "Ragam Pesona". Dirinya juga pernah membawakan acara Tembang Kenangan selama beberapa tahun di salah satu tv swasta.

Sedangkan di dunia akting, Bob tercatat telah membintangi sejumlah film, di antaranya "Gli Innamorati Della Becak" (Kisah Cinta si Tukang Becak) (1958), "Penasaran" (1977), dan "Sebelah Mata" (2008).

Bob Tutupoly juga dikenal sebagai duta budaya. Dirinya pernah membawa rombongan kesenian Celaku "Siswa Lima" pergi pentas ke beberapa kota di Belanda pada 1985 dan 1988.

Di akhir hidupnya, Bob lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga setelah terserang stroke. Kesehatannya terus menurun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mayapada pada Selasa pukul 00.03 WIB. Selamat jalan legenda, karyamu abadi.
 

Halaman :
Tags
SHARE