SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Sembari menyambut panen raya pada 2024, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengingatkan petani agar secepatnya melakukan persiapan tanam. Merujuk  proyeksi data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 ini, produksi beras mencapai 3,51 juta ton. Dengan demikian dapat memasok kebutuhan beras masyarakat ketika Ramadan 1445 Hijriah.

“Produksi kita untuk Maret ke Juni insyaallah aman, karena sudah mulai panen. Hanya saja kita harus mulai mempersiapkan untuk Juli ke Oktober. Kami harap seluruh petani Indonesia segera melakukan tanam,” tutur Mentan Amran Sulaiman, kepada wartawan usai rapat bersama jajaran Universitas Pertahanan, Kementerian PUPR, BNPB dan Kemenko PMK, di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan, pemerintah telah memastikan bahwa stok beras mencukupi untuk Ramadan dan Idulfitri. “Saat ini stok yang ada sebanyak 1,4 juta ton beras,” katanya kepada pers, Selasa (20/2/2024). Jumlah ini akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.

Selain itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi juga menegaskan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat hingga menjelang Lebaran 1445 H. “Stok beras Bulog saat ini mencapai 1,2 juta ton. Jadi, masyarakat dapat menjalani momen Lebaran dengan tenang dan cukup pasokan beras,” katanya kepada pers.

Selain itu, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog ingin memastikan ketersediaan beras dengan harga yang terjangkau. Harga beras SPHP pada zona 1 adalah Rp10.900 per kilogram, zona 2 adalah Rp11.500 per kilogram dan zona 3 mencapai Rp11.800 per kilogram.

Beras Bulog ini mudah didapat di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, dan pemerintah daerah. Meskipun stok beras untuk SPHP aman, harga beras premium mengalami kenaikan karena suplainya berkurang. Namun, beras Bulog tetap merupakan alternatif yang baik dan berkualitas.

Antisipasi Cuaca Ekstrem

Oleh karena itulah, Kementerian Pertanian optimistis dengan kondisi pangan nasional. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang mengancam produksi beras, Menteri Amran menginstruksikan penerapan pompanisasi air. Ini sebagai langkah penting menghadapi dampak perubahan iklim khususnya gejala alam El Nino. “Untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi saat ini, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Kita akan lakukan pompanisasi sungai-sungai terbesar di Pulau Jawa. Ini agar produksi pertanian kita kembali naik,” kata Amran, di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Amran menyampaikan gejala El Nino yang membuat kekeringan hebat dan menurunkan luas tanam di sejumlah wilayah. Untuk itu, Kementerian Pertanian menggalakkan program pompanisasi sungai untuk 1 juta hektare di 500.000 hektare lahan wilayah Pulau Jawa dan 500.000 hektare lahan di luar Pulau Jawa. “Saat ini pompanisasi telah dilakukan di Sungai Bengawan Solo dan Cimanuk,” ujar Amran.

Selanjutnya, pihaknya melaksanakan program optimalisasi lahan. “Kami bersama-sama Universitas Pertahanan melaksanakan teknologi baru untuk sumur dalam atau sumur dangkal untuk dipompa. Ini sudah diuji di Gunung Kidul dan berhasil mengairi seribu hektare dengan biaya Rp14 miliar. Kami akan manfaatkan ini di tempat kering lainnya,” kata Amran lagi. dilansir indonesia.go.id

Halaman :
Tags
SHARE