SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM –  Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong peran perempuan Indonesia agar terus berkontribusi nyata dalam berbagai lini kehidupan sesuai spirit Kartini.

“Spirit Kartini di era modern tidak sebatas mengurus wilayah domestik, melainkan banyak yang sukses di bidang lainnya, ” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Talkshow Spesial Hari Kartini, “Perempuan di Garda Depan Pembangunan, “ yang digelar secara daring di Jakarta, Kamis.

Risma mengatakan perempuan oleh Tuhan ditakdirkan memiliki kekuatan di tengah kelembutan, bahkan tidak jarang menjadi tulang punggung dari keluarga.

Terutama saat terjadi pandemi COVID-19, peran perempuan sudah tak bisa terbantahkan lagi dimana harus menjadi guru menemani anak-anak belajar di rumah.

Di saat bersamaan, banyak perempuan yang memiliki prestasi pencapaian karier dengan menjadi pimpinan di perusahaan besar. Namun, mereka tetap tidak meninggalkan tugas utamanya sebagai ibu bagi anak-anak dan istri dari suaminya.

“Saya kira ini substansi spirit Kartini, perempuan di era modern selain banyak yang sukses tapi tidak melupakan kodrat sebagai ibu bagi anak-anaknya, ” kata Risma.

Terlebih di era digital dengan kecanggihan alat komunikasi, di sela kesibukan para ibu tetap bisa terhubung dengan anak-anaknya di mana dan kapan pun dengan bantuan gawai untuk mengawasi perkembangan mereka.

Sehingga dengan alat komunikasi ibu tetap bisa menjalankan perannya tanpa kehilangan momen, seperti bisa video call dan sebagainya.

Menurut Risma, ukuran sukses perempuan tidak semata ditandai menduduki jabatan tinggi tertentu di sebuah perusahaan atau instansi, melainkan sebagai ibu rumah tangga bisa dengan mengajarkan anak-anak menjadi calon generasi luar biasa.

“Perempuan memiliki kemampuan multitalenta dan teliti dimana pun mereka berada bisa sukses, termasuk sebagai ibu rumah tangga dengan menyiapkan anak-anak mereka menjadi calon generasi bangsa yang luar biasa, ” ungkap dia.

Selain itu, Risma mengingatkan kecanggihan teknologi informasi harus disikapi oleh para perempuan atau ibu dengan mengawasi anak-anak pada saat menggunakan gawai, agar terhindari dari hal-hal yang negatif dan tidak harapkan.

Penggunaan gawai oleh anak-anak tanpa pengawasan, tidak jarang membawa petaka yang bisa fatal, seperti jadi korban risak oleh teman-temannya.

“Penggunaan gawai dan teknologi tetap harus hati-hati, para ibu harus tetap menjaga anak-anak jangan sampai terganggu belajar, tumbuh kembang, serta tidak menghabiskan waktu dengan bermain gawai canggih,” tandas Mensos.