SHARE

I Wayan Galih Rusnata Adhi (ditpsmp)

O2SN, Yogyakarta – Pada Upacara Pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan filosofi mendalam tentang sang juara.

“Karena menurut saya, di mata saya kamu semua yang hadir disini dari kontingen mana pun, dari daerah mana pun sudah hadir di sini sesungguhnya kamu semua adalah yang nomor 1. Semuanya masih bisa terjadi. Hari ini nomor 1 belum tentu berikutnya jadi nomor 1. Hari ini bukan siapa-siapa, siapa tahu dengan kerja keras Anda justru nanti Anda akan menjadi yang nomor 1,” kata Mendikbud di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (17/9/2018).

Frase ‘hari ini bukan siapa-siapa, siapa tahu dengan kerja keras Anda justru nanti Anda akan menjadi yang nomor 1’; menjadi padanan makna yang tepat bagi I Wayan Galih Rusnata Adhi dan Jesika Pritianti Tundu. Keduanya merupakan para peraih medali emas O2SN SMP 2018. Titik balik puncak prestasi berhasil mereka raih pada hari kedua lomba di cabang atletik yakni pada hari Kamis (20/9/2018).

Di hari pertama lomba, Rabu (19/9/2018); Galih untuk lari 60 meter mencatatkan waktu 7,57 detik (peringkat 3). Sedangkan untuk tolak peluru Galih mencapai 9,52 meter (peringkat 20). Pada hari kedua, dengan kerja keras dan doanya ia berhasil menjadi yang terbaik (peringkat 1) untuk lompat jauh dengan capaian 5,99 meter.

“Saya yang kemarin masih urutan ketujuh. Yang lompat jauh ini saya bisa, mereka turun, saya naik,” kata I Wayan Galih Rusnata Adhi seusai Upacara Penghormatan Pemenang di Stadion Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Kamis (20/9/2018).

“Pesan dari saya semangat terus. Di atletik tak cuma 1 nomor, masih banyak jalan untuk kalian. Semangat!” tutur peraih medali emas atletik (trilomba) putra di O2SN SMP 2018 ini.

Sementara itu peraih medali emas atletik (trilomba) putri pada O2SN SMP 2018 Jesika Pritianti Tundu untuk lari 60 meter mencatatkan waktu 8,93 detik (peringkat 11). Sedangkan untuk lompat jauh mencapai 4,47 meter (peringkat 3). Pada hari kedua, peningkatan dicapai oleh Jesika dengan menjadi yang terbaik (peringkat 1) pada tolak peluru dengan capaian 10,75 meter.

“Saya belum terlalu maksimal di hari pertama. Pada hari kedua saya cari di tolak peluru,” ujar siswi SMPN 2 Lirung ini seperti dilansir situs ditpsmp.

“Pengalaman di O2SN ini sungguh menyenangkan. Yang belum mendapat medali, tetap semangat. Yang sudah dapat medali, tambah lagi latihan,” urai wakil dari Sulawesi Utara yang memiliki cita-cita sebagai guru olahraga ini.