Lebih lanjut dia mengungkapkan alasan lain dari penolakannya terhadap wacana perizinan tambang untuk perguruan tinggi. Rektor UII beralasan bahwa logika kampus sejatinya dijalankan dengan prinsip nirlaba berpotensi dirusak dengan logika bisnis.
Sebab, logika bisnis tidak jarang mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan godaan pengabaian etika, termasuk tidak mempertimbangkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan.