CARAPANDANG.COM – Pemerintah berharap dengan dilakukannya vaksinasi COVID-19, kekebalan kolektif terhadap virus corona jenis baru tersebut dapat tercapai. Hal ini dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johhny G. Plate.
"Kami harapkan gelombang vaksinasi berjalan lancar, dalam setahun vaksinasi untuk 181,5 juta penerima bisa dilakukan sehingga secepat mungkin tercapai herd immunity," kata Johnny usai meninjau program vaksinasi untuk wartawan di Hall Basket Senayan, Jakarta Pusat, dalam siaran langsung di akun resmi kementerian, Kamis (25/2/2021).
Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kolektif, pemerintah mengadakan program vaksinasi gratis untuk 70 persen penduduk Indonesia, atau sekitar 181 juta orang.
"Dengan demikian, proses dan pergerakan pemulihan ekonomi bisa kita capai bersama," kata Johnny.
Kominfo bersama Kementerian Kesehatan, Dewan Pers dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengadakan program vaksinasi untuk wartawan pada 25 hingga 27 Februari untuk penyuntikan pertama.
Menurut informasi dari Kominfo, vaksinasi yang dilakukan di Senayan ini ditujukan untk 5.512 awak media di DKI Jakarta.
Menteri Johnny menyatakan program vaksinasi untuk jurnalis juga akan diperluas hingga ke daerah, melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers.
Johnny menyatakan program vaksinasi ini sangat penting, bukan hanya untuk jurnalis, namun, juga para pekerja yang sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk pegawai kementerian maupun mitra yang bertugas membangun infrastruktur telekomunikasi di lapangan.
Menkominfo Johnny bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi untuk wartawan pagi ini.
Pemerintah secara bertahap memberikan vaksinasi gratis untuk masyarakat, termasuk untuk penduduk berusia lanjut.
Program vaksinasi dari pemerintah dimulai sejak pertengahan Januari lalu, ditargetkan selesai pada Maret 2022 mendatang.
Selain program vaksin gratis, akan ada juga vaksinasi mandiri, yang disebut vaksin gotong royong.
"Kami harapkan gelombang vaksinasi berjalan lancar, dalam setahun vaksinasi untuk 181,5 juta penerima bisa dilakukan sehingga secepat mungkin tercapai herd immunity," kata Johnny usai meninjau program vaksinasi untuk wartawan di Hall Basket Senayan, Jakarta Pusat, dalam siaran langsung di akun resmi kementerian, Kamis (25/2/2021).
Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kolektif, pemerintah mengadakan program vaksinasi gratis untuk 70 persen penduduk Indonesia, atau sekitar 181 juta orang.
"Dengan demikian, proses dan pergerakan pemulihan ekonomi bisa kita capai bersama," kata Johnny.
Kominfo bersama Kementerian Kesehatan, Dewan Pers dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengadakan program vaksinasi untuk wartawan pada 25 hingga 27 Februari untuk penyuntikan pertama.
Menurut informasi dari Kominfo, vaksinasi yang dilakukan di Senayan ini ditujukan untk 5.512 awak media di DKI Jakarta.
Menteri Johnny menyatakan program vaksinasi untuk jurnalis juga akan diperluas hingga ke daerah, melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers.
Johnny menyatakan program vaksinasi ini sangat penting, bukan hanya untuk jurnalis, namun, juga para pekerja yang sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk pegawai kementerian maupun mitra yang bertugas membangun infrastruktur telekomunikasi di lapangan.
Menkominfo Johnny bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi untuk wartawan pagi ini.
Pemerintah secara bertahap memberikan vaksinasi gratis untuk masyarakat, termasuk untuk penduduk berusia lanjut.
Program vaksinasi dari pemerintah dimulai sejak pertengahan Januari lalu, ditargetkan selesai pada Maret 2022 mendatang.
Selain program vaksin gratis, akan ada juga vaksinasi mandiri, yang disebut vaksin gotong royong.
.jpg "Saatnya Perempuan Menjadi Subjek Pengendalian Perubahan Iklim")
.jpg "Komika Babe Cabita Tutup Usia")
.jpg "Thomas Roijakkers Didapuk Sebagai Pelatih Baru RANS Simba")
