SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Beberapa implementasi pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini dilakukan secara daring, pelaksanaan sekolah tatap muka (PTM), serta gabungan dari keduanya yang kerap disebut sebagai hybrid learning.

Hybrid learning, kata Dr. Juandanilsyah, SE., MA selaku Analis Kebijakan Ahli Madya, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMA, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbudristek merupakan sebuah pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka untuk menghindari learning loss.

"Pemerintah berupaya untuk membantu efektivitas hybrid learning di sekolah-sekolah melalui berbagai program seperti relaksasi dana BOS  yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengatur proses pembelajaran, kegiatan guru berbagi untuk meningkatkan keterampilan para guru, pembagian kuota internet untuk belajar, guru kunjung di daerah-daerah terpencil hingga bantuan peralatan TIK ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia," kata Dr. Juandanilsyah dalam keterangannya pada Jumat.

Dalam hal ini, pemerintah, kata Dr. Juandanilsyah, tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar (KBM) hybrid learning yang kondusif, peran orang tua, sekolah dan masyarakat itu sendiri sangat diperlukan untuk memaksimalkan pembentukan karakter dan kepribadian anak secara maksimal.

"Selain orang tua, sekolah dan masyarakat, pihak-pihak swasta juga memiliki peran penting dalam kegiatan KBM, kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pihak swasta akan menciptakan ekosistem hybrid learning yang lebih baik untuk dunia pendidikan, sehingga generasi penerus bangsa dapat menjadi cerdas dan sehat walau dalam kondisi pembelajaran jarak jauh," katanya.

Senada dengan hal itu, Ruth Ayu Hapsari, Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan teknologi pendidikan (edutech) menuturkan sekolah dapat mengimplementasikan model hybrid learning sebagai solusi untuk menunjang kegiatan PTM secara optimal.

"Kami optimistis bahwa ada kemungkinan pembelajaran campuran atau hybrid learning tidak hanya relevan pada saat PTM terbatas berlangsung, tapi bisa akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan di masa yang akan datang," kata Ruth yang menambahkan bahwa tren pembelajaran digital telah terjadi sejak era 3.0 dan terus berkembang hingga sekarang.

Meski demikian Ruth mengingatkan perlu adanya sebuah penekanan bahwa solusi dan teknologi yang digunakan adalah tepat guna sehingga kebutuhan guru dan siswa dapat terus terpenuhi.

Implementasi hybrid learning dapat didukung oleh platform yang terintegrasi, mudah digunakan, serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk siswa maupun guru.

Penerapan hybrid learning di berbagai tingkatan pendidikan dapat berpotensi meningkatkan akses sekaligus menjadi solusi pendidikan di masa PTM terbatas. Seperti yang kita ketahui, pemerintah melalui SKB 4 Menteri yang ditetapkan bulan Maret 2021 yang lalu mendorong seluruh satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tentunya tetap sesuai dengan standar protokol kesehatan.

Dalam hal ini, Quipper memiliki layanan Video dan Quipper School Premium (QSP), siswa dan guru dapat menggunakan berbagai fitur yang memberikan kenyamanan dan kemudahan belajar.

Halaman :
Tags
SHARE