SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Dokter spesialis gizi klinis dr. Krisnugra Ramadhani Rasyi, M.Gizi, Sp.GK menganjurkan agar masyarakat mengonsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) sesuai dengan kebutuhan tubuh individu sehingga dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya penyakit tidak menular (PTM).

“Apabila kita mengonsumsi GGL yang berlebihan, tentu akan memberikan dampak kesehatan di masa yang akan datang. Dampak ini bisa memberikan pengaruh baik secara pekerjaan kita maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu penuhilah kebutuhan GGL sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, jangan berlebihan,” kata dokter dari RSUP Persahabatan itu dalam diskusi daring, di Jakarta, Selasa.

Merujuk pada panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Krisnugra menyebutkan bahwa asupan gula harian sebaiknya kurang dari 10 persen dari total kalori, sedangkan gula tambahan tidak boleh lebih dari 5 persen per hari dari total kalori.

Konsumsi garam yang dianjurkan sebanyak 2.000 miligram natrium per hari, setara dengan 5 gram garam sehari atau sekitar 1 sendok teh. Sementara untuk lemak, WHO menganjurkan tidak boleh mengonsumsi lemak jenuh lebih dari 10 persen, batas lemak trans hanya 1 persen saja, serta lemak tidak jenuh boleh dikonsumsi sampai 20 persen.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memiliki pedoman batasan asupan GGL yang dapat dikonsumsi setiap orang dalam sehari dengan rumus G4G1L5, yang kurang lebih sama dengan rekomendasi WHO. G4G1L5 terdiri dari gula 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, dan lemak 5 sendok makan.

Krisnugra mengatakan rekomendasi asupan GGL tersebut pada dasarnya dikondisikan secara umum. Konsumsi GGL mungkin bisa kurang dari anjuran itu dan menyesuaikan kebutuhan individu apabila mengalami penyakit seperti diabetes, hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, dan seterusnya.
 

Halaman :
Tags
SHARE