Namun, tantangan terbesar datang dari lingkungan pangan anak-anak yang dipenuhi makanan tidak sehat. Survei UNICEF tahun 2023 melibatkan 7.500 remaja di lima negara Asia Selatan.
Hasilnya menunjukkan makanan cepat saji, minuman manis, dan camilan kemasan sangat umum ditemui di sekolah. Hampir separuh responden melihat merek makanan di sekolah mereka, sementara lebih dari separuh mengaku iklan memengaruhi pilihan makanan mereka.
Produk-produk tidak sehat ini juga dengan mudah menjangkau wilayah terpencil. UNICEF menyerukan pemerintah untuk memastikan akses pangan sehat dan terjangkau bagi semua keluarga.
UNICEF juga melarang promosi makanan tidak sehat dalam radius 5 kilometer dari sekolah. “Tidak ada perusahaan yang boleh meraup keuntungan dengan mengorbankan kesehatan anak,” tegas Wijesekera.
UNICEF menekankan pentingnya investasi berkelanjutan dalam gizi anak di Asia Selatan. Tujuannya agar setiap anak dapat tumbuh sehat, kuat, dan mampu membangun masa depan yang lebih baik.