"Sayangnya, benda itu adalah alasan semua orang tewas, karena mereka benar-benar menabrak struktur beton," kata Kapten Ross 'Rusty' Aimer, Kepala Eksekutif Aero Consulting Experts, kepada Reuters. "Seharusnya beton itu tidak ada di sana." ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh operasi maskapai penerbangan negara tersebut. Sebuah perekam data penerbangan "kotak hitam" ditemukan dari lokasi kecelakaan kehilangan konektor utama.
Terkait hal ini, Kementerian Transportasi Korea Selatan menyebut pihak berwenang sedang meninjau cara mengekstrak datanya, tetapi pengambilan data dari perekam suara kokpit telah dimulai.
Inspeksi terhadap semua 101 B737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Korea Selatan akan selesai pada 3 Januari, meskipun bandara akan tetap ditutup hingga 7 Januari.
Sementara itu, jasad 174 dari 179 korban jiwa kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan, Korea Selatan, telah berhasil diidentifikasi untuk sementara ini. Seperti dilaporkan oleh kementerian setempat.
Melalui taklimat kepada keluarga korban di Bandara Internasional Muan, yang terletak 288 kilometer di selatan Seoul, pejabat Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi menyatakan masih memeriksa identitas lima korban lainnya.